Rabu, 26 Agustus 2015

Buang Rencana Bisnis

Buang Rencana Bisnis


Rabu, 26/08/2015 20:12 WIB
Kunci Sukses Bos Go-Jek: Buang Rencana Bisnis
Jakarta -Siapa yang tidak tahu Go-Jek, bisnis tranportasi berbasis sepeda motor yang kini sedang ramai menjadi perbincangan. Nadiem Makarim, Bos Go-Jek berbagi cerita kesuksesannya.

Dalam acara d'Preneur yang diselenggarakan di Menara Bank Mega, Jakarta sore ini, Nadiem menegaskan, bahwa untuk memulai bisnis sama sekali tak perlu perencanaan yang rumit.

"Orang memulai bisnis kadang terjebak dalam membuat perencanaan. Berkutat di situ, padahal itu jebakan," kata Nadiem, sore itu, Rabu (26/8/2015).

"Ketika fokus di rencana, lingkungan berubah. Belum juga bisnis kita jalan, kita harus‎ harus ngerubah rencana bisnis kita lagi. Nggak jalan-jalan bisnis kita," sambungnya.

Untuk itu menurutnya yang penting dalam memulai bisnis bukanlah seberapa matang perencanaan. Melainkan seberapa cepat bisa merencanakan ide bisnis tersebut.

"Yang penting bukan rencananya, yang penting seberapa cepat bisa bereaksi terhadap permintaan masyarakat. Seberapa cepat organisasi yang kalian pimpin bisa menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Buang itu rencana bisnis. Kita ikuti saja pasar mau ke mana," paparnya.

Sekali lagi ia memberi kunci kesuksesannya adalah berani melakukan segera ide bisnisnya, tanpa harus berkutat pada perencanaan yang justru menghambat untuk merealisasikan ide bisnis yang akan jalankan.

"Mau ke mana-mana belajar bisnis, kuncinya adalah belajar dengan melakukan," tegas dia.

Saatnya Periode Krusial

Rossi: Saatnya Periode Krusial


Rossi: Saatnya Periode KrusialGetty Images
Jakarta - Untuk kali pertama sejak awal musim, Valentino Rossi tergusur dari puncak klasemen pebalap. Dengan tinggal tujuh balapan tersisa musim ini, The Doctor menyebut kalau kompetisi sudah memasuki periode krusial.

Adalah kemenangan di MotoGP Republik Ceko yang mengantar Lorenzo naik ke puncak klasemen pebalap. Jumlah 211 poin yang dia kumpulkan sebenarnya sama dengan yang dipunya Rossi, tapi karena Lorenzo punya lebih banyak kemenangan (5:3) maka dialah yang berhak ada di posisi teratas.

Akhir pekan ini di Inggris, rivalitas duo Yamaha itu akan berlanjut. Dengan tinggal ada tujuh balapan tersisa sampai musim tuntas, Rossi menyebut kalau kini dia dan Lorenzo berada di periode krusial.

"Kami berada di periode krusial di musim ini dan saya harap saya bisa menjalani balapan yang bagus! Saya harus memperbaiki setelan motor dan bersiap untuk balapan di hari Minggu. Dengan saya dan Jorge kini berada di poin yang sama, akan sangat penting untuk konsisten dengan kecepatan," ungkap Rossi.

Soal konsistensi, Rossi sebenarnya jadi yang terbaik di musim ini. Dari 11 balapan yang sudah digelar dia tak pernah absen dari naik podium. Sayangnya itu tak cukup karena Lorenzo berhasil meraih kemenangan lebih banyak.

"Saya sungguh menyukai sirkuit ini; sangat cepat dan teknis. Saya sudah menjalani balapan yang bagus di lintasan ini dan saya senang balapan selanjutnya digelar di Silverstone," tuntas dia seperti dikutip dari situs resmi MotoGP.

Sopir Go-Jek Bisa Raup Rp 10 Juta Per Bulan


Sopir Go-Jek Bisa Raup Rp 10 Juta Per Bulan


Rabu, 26/08/2015 20:17 WIB
Sopir Go-Jek Bisa Raup Rp 10 Juta Per Bulan
Jakarta -Go-Jek menjadi fenomena yang sering dibicarakan akhir-akhir ini. Pasar sopir ojek yang bergabung dengan Go-Jek bisa meraup pendapatan bersih hingga Rp 10 juta tiap bulan.

Menurut CEO Go-Jek Nadiem Makarim mengatakan, itu menjadi salah satu alasan banyak sopir ojek ingin bergabung dengan Go-Jek.

"Pertama itu penghasilan. Penghasilannya bisa naik 2-3 kali lipat dari sebelumnya. Tapi selain itu juga adabenefit-benefit lain," katanya dalam acara dPreneur di Menara Bank Mega, Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (26/8/2015).

Menurutnya, sopir Go-Jek bisa mengantongi pendapatan sekitar Rp 5-7 juta per bulan. Namun jika rajin mengambil pesanan pelanggan, maka pendapatannya bisa mencapai Rp 10 juta per bulan.

"Itu kalau yang aktif dan full time, dengan gampang bisa dapat sampai Rp 10 juta," katanya.

Selain itu, para sopir Go-Jek juga sadar ada banyak keuntungan lain setelah bergabung. Contoh lain adalah asuransi kecelakaan.

"Begitu masuk dia sadar ada keuntungan banyak sekali, termasuk asuransi kecelakaan. Ada komunitas juga. Kita lihat kalau Go-Jek ketemu di jalan saling sapa, saling bantu, ini ada fenomena," ujarnya.

Nadiem menambahkan, para sopir Go-Jek ini juga saling bantu sesama ketika mengalami kesulitan. Misalnya sopir Go-Jek yang sudah tua susah mengoperasikan Android atau membaca peta maka akan dibantu oleh yang lebih muda.

"Itu jadi berubah mindset-nya," ujarnya.